Orang gemuk konon katanya sering mendapatkan serangan jantung saat
berolahraga. Gara-gara anggapan itu, banyak orang gemuk yang enggan
menurunkan berat badannya dengan olahraga. Amankah orang gemuk dari
serangan jantung saat olahraga?
Beberapa ahli berpendapat bahwa, orang yang gemuk memang memiliki risiko tinggi terkena serangan jantung. Kelebihan lemak ini memberikan kontribusi pada penyakit jantung dan kematian dini saat sedang aktif termasuk saat olahraga.
Tetapi hasil peneliti yang dilakukan ilmuwan dari University of South Carolina dan lembaga lainnya yang mengamati pasien di Cooper Clinic selama sedikitnya 6 tahun dengan 3 pemeriksaan, tidak memperoleh kesimpulan bahwa olahraga bisa membikin orang gemuk tidak aman termasuk dari serangan jantung.
Para peneliti memilih pria dan wanita dewasa sejumlah 3.148, sebagian besar di usia 40 an tahun pada awal studi. Pada awal pemeriksaan tidak ada yang memiliki indikasi penyakit jantung atau faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol.
Menurut peneliti justru orang gemuk yang tidak bugar dan timbunan lemaknya yang meningkatlah yang rentan kena serangan jantung. Jika orang gemuk itu sudah tidak fit selama bertahun-tahun sambil terus menimbun lemak, maka memiliki kesempatan 71 persen lebih besar menderita sindrom metabolik dibandingkan dengan yang menurunkan lemak.
Tetapi meski begitu olahraga dapat menawarkan perlindungan kepada peserta penelitian yang memiliki peningkatan lemak. Seseorang yang telah meningkatkan kebugaran tetapi terus menimbun lemak memiliki risiko 22 persen lebih rendah dibandingkan seseorang yang tidak memiliki peningkatan lemak.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah olahraga dapat dengan sendirinya menurunkan risiko penyakit jantung dan sindrom metabolik lainnya. Orang-orang yang menjaga kebugaran memiliki risiko 28 persen lebih kecil untuk mengalami tekanan darah tinggi daripada orang yang tidak menjaga kebugaran.
"Banyak perhatian yang telah difokuskan pada penurunan berat badan, tetapi mengurangi lemak tubuh sangat sulit bagi kebanyakan orang. Dalam hal kesehatan jantung, menjaga kebugaran lebih efektif untuk menurunkan risiko penyakit jantung," kata Duck Chul Lee seorang peneliti dari University of South Carolina seperti dilansir dari TheNewYorkTimes, Jumat (9/3/2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar